Kamis, 03 April 2014

ayah

Ayah

Sosok itu.......bagai acuannku untuk terus berjalan hingga berlari menggapai asa ku
Tapi betapa banyak salah ini pada mu..
Kenapa???? karena aku sering mengabaikan mu ayah
sering membantah katamu,, sering menjadikan mu yang setelahnya
engkau selalu ada diurutan keempat setelah ia,,
selalu saja yang ku banggakan ibu, selalu waktu-waktuku ku habiskan bersamanya
tapi bagaimana dengan mu..,

Selalu ingat selalu setiap aku membuka mata siapa yang kucari .. Ibu
kenapa bukan engkau ayah..
karena sebelum aku membuka mata pagi-pagi sekali engkau telah pergi.
selalu setiap aku pulang sekolah siapa yang kucari pertama kali.. Ibu,,,
kenapa bukan engkau ayah..
karena mungkin dalam teriknya matahari engkau masih saja mengucurkan keringat,, hingga tak terlihat lagi punggungmu karena tersengat teriknya sinar,,
dan saat kita jauh siapa yang selalu menerima telpon ku.. Ibu,, 
kenapa bukan engkau ayah karena mungkin engkau tak sempat mengenal canggihnya teknologi engkau hanya berkutik dengan alat-alat kasar itu..
padahal aku tahu kalau kasih mu dengan kasihnya sama besarnya,,
aku juga yakin engkau selalu gelisah dan khawatir dengan ku..

Seringkali setiap ditanya siapa yang kau idolakan??  kujawab ibu, 
kenapa bukan engkau..
bukankah engkau juga pantas menjadi idola..
tapi tidak bukan salah satu tapi seharusnya keduanya adalah idola ku..

mungkin engkau memang tak selalu mendampingi masa-masa pertumbuhan ku..
kenapa karena kau selalu sibuk dengan alat-alat kasar itu..
tapi yang tak kusadari engkau selama ini selalu memberikan waktu mu untuk ku,,
disela-sela pekerjaan itu,
hanya untuk sekedar menemaniku bermain,
kau sempatkan waktu senggang pagimu untuk mengantar ku sekolah..
dan aku ingat dengan panggilan itu yang selalu kau berikan padaku ,,
nama yang begitu indah berbeda dengan yang lainnya memanggilku..
aku suka engkau panggil dengan nama itu..

Dan satu hal lagi yang harus kusadari ..
bahwa mungkin hanya engkau satu-satunya lelaki yang tak pernah dan tak akan protes dengan kondisi fisik ku ,, bahkan lelakiku nanti pun mungkin tak akan bisa seperti mu..
menerima ku apa adanya..
engkau satu-satunya lelaki yang akan tetap memanggilku wanita tercantik , anaknya yang paling cantik..
wahai ayah meskipun engkau berada setelah Ibu, setelah Ibu ,dan setelah Ibu, tapi kasih sayang ini akan tetap sama untuk mu..
Sejatinya posisi mu sama dengan nya..sama-sama penting untuk ku.


Tidak ada komentar: